MAULUD NABI MUHAMMAD SAW


Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal/20 April 571M Tahun Gajah (Masa dimana Abrahah gubernur kerajaan Nasrani Abessinia dan pasukannya yang berkendaraan gajah berusaha menghancurkan Ka’bah, tetapi pasukan tersebut dihancurkan oleh serangan burung ababil). Beliau SAW merupakan putera dari Abdullah dan Siti Aminah. Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim, karena bapaknya meninggal ketika beliau masih dalam kandungan tujuh bulan. Setelah lahir beliau SAW diasuh oleh Halimah Sa’diyah dari bani Sa’ad kabilah Hawazin sampai usia lima tahun.
Dalam usia 6 tahun ibunya meninggal dunia, selanjutnya beliau dirawat oleh kakek beliau bernama Abdul Muthalib sampai usia 8 tahun. Karena Abdul Muthalib meninggal dunia, selanjutnya beliau diasuh oleh paman beliau yang bernama Abu Thalib. Ketika memasuki usia 12 tahun, beliau sudah diajak oleh pamannya berdagang ke Syam.
Dalam usia 15 tahun, beliau ikut serta dalam perang Harbul Fijar, perang ini terjadi antara suku Qurays dan Kinanah melawan suku Qais ‘Ailan. Harbul Fijar artinya memecah kesucian, dimana perang ini terjadi di daerah suci dan bulan suci (Dzul Qaidah) yang dilarang terjadi perang. Untuk menghindari kerusuhan-kerusuhan yang sering terjadi, maka pemimpin-pemimpin Qurays membentuk perkumpulan dan membuat kesepakatan damai, perkumpulan ini dikenal dengan “Halfulfudhul”.
Usia 25 thun beliau menikah dengan Siti Khadijah yang ketika itu berusia 40 tahun. Siti Khadijah dikenal dengan julukan “Ath Thahirah”, karena mempunyai pribadi luhur dan akhlak mulia.
Usia 35 tahun beliau mendapat julukan “Al Amin” (dapat dipercaya), karena beliau dapat menyelesaikan pertikaian antar suku yang berebut meletakkan Hajar Aswad (batu hitam), disalah satu sudut Ka’bah.
Memasuki usia 40 tahun, beliau banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT, diantaranya dengan menyendiri di Gua Hira di kaki bukit Jabal Nur (bukit cahaya) yang terletak sekitar 3 mil sebelah utara kota Mekah. Pada malam 17 Ramadhan/6 Agustus 610 M, beliau didatangi Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu pertama (QS Al ‘Alaq:1-5)
Setelah sekitar 2,5 tahun beliau menerima wahyu pertama, beliau kembali mendapat wahyu kedua yaitu QS Al Muddatstsir:1-7, yang merupakan perintah untuk menyiarkan Agama Allah SWT. Beliau mulai menyampaikan dakwah kesekitar kerabat beliau. Yang pertama kali menyampaikan keimanannya adalah: Siti Khadijah (istri), Ali bin Abi Thalib (saudara sepupu), Zaid bin Harits (budak), Abu Bakar (sahbat). Selanjutnya dengan perantaraan Abu Bakar banyak yang memeluk Islam diantaranya: Utsman bin Affan, Zubair bin Awwan, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abdurrahman bin ‘Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Abu ‘Ubaidillah bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam, Fatimah binti Khaththab, Said bin Zaid Al ‘Adawi dan beberapa orang lainnya. Mereka disebut As saabiquunal Awwalun (orang-orang yang pertama masuk Islam). Selam tiga tahun beliau melakukan da’watul afraad (dakwah seorang demi seorang secara sembunyi-sembunyi). Kemudian turun QS Al Hijr:94 yang memerintahkan Rasulullah SAW supaya menyiarkan Islam secara terang-terangan. Sehingga mulailah muncul penentangan dari kaum Quarays.
Karena perlawanan kaum Qurays yang semakin kejam, akhirnya beberapa sahabt melakukan hijrah pertama ke Habsyah (Abesinia) pada tahun ke 5 Nubuwah. Diantaranya Utsman bin Affan beserta istrinya, Rukayyah (putri Nabi), Abdurrahman bin ‘Auf, dll. Mereka diterima dengan baik oleh raja Najasi dan mendapat perlindungan.
Di Mekah kaum Qurays semakin hebat melakukan penentangan dan penganiayaan terhadap Rasulullah SAW, bahkan Bani Hasyim dan Bani Muthalib di boikot selam sekitar 3 tahun. Pada masa itu beliau juga mengalami kesedihan karena Abu Thalib meninggal dunia dalam usia 87 tahun, kemudian disusul Siti Khadijah meninggal dunia. Kejadian ini terjadi pada tahun ke 10 kenabian dan dikenal dengan “Aamul Huzni” atau tahun kesedihan.
Karena penentangan di Mekah yang luar biasa dan tidak memungkinkan untuk berdakawah, maka beliau mulai bertabligh keluar Mekah yaitu ke Thaif. Tetapi tabligh beliau di Thaif mendapat penolakan dan penentangan yang keras, bahkan beliau diusir dan dilempari batu yang menyebabkan beliau terluka.
Pada tahun ke 13 kenabian, para pengikut beliau hijrah ke Yatsrib (Madinah) yang menjadi Madinatun Nabi (kota Nabi) dan pada waktu itu beliau berusia 53 tahun. Ketika beliau akan berhijrah, orang-orang Qurays bersekongkol untuk menangkap beliau, tetapi dapat lolos dan ditemani Abu Bakar ra. Dalam suatu pengejaran, beliau bersembunyi di Gua Tsur dan tidak diketahui pasukan yang mengjarnya. Kemudian beliau melanjutkan perjalanan ke Madinah, yang ternyata masih ada seorang pembunuh bayaran dari Suku Badui yang mengejar beliau. Orang tersebut bernama Suraqa. Suraqa dengan mengendarai kuda mengejar sambil menghunus pedang berusaha mendekati Rasulullah Saw, tetapi ketika sudah dekat, kuda yang dikendarai Suraqa terjerembab sampai tiga kali dan akhirnya menyerah kembali ke Mekah. Ketika Rasulullah SAW memasuki kota Madinah, beliau disambut penduduk dengan meriah. Banyak penduduk yang ingin menjadi penerima tamu Rasulullah SAW. Rasulullah SAW akhirnya menginap dan tinggal sementara di rumah Abu Ayyub Anshari. Selanjutnya Rasulullah SAW mendirikan masjid pertama di Quba yaitu Masjid Quba sekitar 10 km dari Madinah.
Hijrahnya Rasulullah SAW dan para pengikutnya ke Madinah semakin membuat kaum kafir Mekah murka. Mereka berusaha mengusik ketenangan dengan mempengaruhi penduduk Madinah yang tidak bersimpati. Akhirnya orang-orang Qurays menyerang Madinah dan terjadi perang Badar. Pasukan Qurays berjumlah sekitar 1000 orang bersenjata lengkap, sedangkan kaum muslim berjumlah sekitar 300 orang dengan persenjaatn seadanya. Walaupun kalah jumlah tidak menjadikan kaum muslim gentar, bahkan dengan gagah berani mereka mendapat kemenangan. Abu Jahal salah seorang pemimpin besar kaum Qurays tewas. Perang Badar yang terjadi pada tahun ke 2 H ini disebut juga “Yaumul Furqan” (pembeda; memisahkan antara yang haq dan yang batil).
Pada tahun ke 3 H terjadi perang kedua yaitu perang Uhud. Dalam perang ini kaum muslim memperoleh kemenangan, tetapi karena ketidak itaatan sebagian laskar, pada akhirnya pasukan muslim terdesak dan mengalami keruagian yang besar. Bahkan Rasulullah SAW mengalami luka-luka dibeberapa bagian tubuhnya, selain itu paman beliau Hamzah (Singa Allah) disyahidkan.
Pada tahun ke 5 H terjadi perang Khandak di perbatasan Madinah, dalam perang ini kaum muslimin mendapat kemenangan. Disebut perang Khandak karena pada perang itu di buat parit di luar kota Madinah untuk menghambat serbuan pasukan musuh. Perang ini disebut juga “Perang Ahzaab” karena dalam perang ini kaum musuh terdiri dari persekutuan beberapa suku diantaranya Kaum Quraisy, Ghathfaan, Bani Salim, Bani Asad, Bani Murrah, Bani Asyya’ dan Yahudi Bani Nadhir dengan laskar berjumlah sekitar 10000 orang.
Pada tahun ke 6 H Rasulullah SAW beserta pengikutnya sekitar 1000 orang berangkat ziarah ke Mekah untuk melaksanakn haji dan umrah. Tetapi sebelum sampai di Mekah yaitu disuatu tempat bernama Hudaibiyah beliau beserta umat muslim lainnya berhenti untuk bermusyawarah dalam menentukan langkah selanjutnya. Akhirnya diputuskan untuk mengirim utusan terlebih dahulu kepada kaum Quraisy untuk menyampaikan maksud dan tujuannya ke Mekah. Utsman bin Affan sebagai utusan melakukan negosiasi yang akhirnya kaum Quraisy mengirim utusannya menemui Rasulullah SAW untuk mengadakan perundingan. Dalam perundingan itu dicapai kesepakatan persetujuan damai yang dikenal dengan “Shulhul Hudaibiyah” (perdamaian Hudaibiyah).
Pada tahun ke 8 H terjadi perang Mu’tah, merupakan pertempuran kaum muslim sekitar 6000 orang melawan 100 ribu pasukan Romawi di perbatasan Syria.Dalam perang ini pembawa panji perang disyahidkan secara berurutan, dimulai dari Zaid bin Haritsah (panglima), Ja’far bi Abi Thalib, Abdullah bin Rawaha. Selanjutnya panji perang dipegang Khalid bin Walid dan pasukan musuh melarikan diri keesokan harinya karena mengira pasukan muslim mendapat bantuan. Hal ini merupakan strategi Khalid bin Walid dalam mengubah formasi pasukan. Khalid bin Walid dijuluki Saifullah (pedang Allah).
Pada tanggal 10 Ramadhan tahun ke 8 H, Rasulullah SAW bersama 10 ribu pasukan muslim berangkat menuju Mekah dan berhasil menguasai kota ini tanpa perlawanan. Bahkan Abu Sufyan (pemimpin kaum Mekah) terlebih dahulu menemuai Rasulullah SAW diluar kota Mekah dan menyatakan keIslamannya. Selanjutnya Ka’bah dibersihkan dari berhala yang berjumlah 360 buah, setiap berhala dihancurkan Rasulullah SAW beserta kaum muslimin seraya mengucapkan; “telah datang kebenaran, dan kebatilan telah lenyap, sesungguhnya kebatilan itu pasti lenyap” (Al Israa 17:81).
Pada tahun ke 9 H terjadi perang Tabuk yang merupakan perang terakhir yang diikuti oleh Rasulullah SAW. Untuk menghadapi perang ini Rasulullah SAW membentuk pasukan “Jaisyul ‘Usyrah” (laskar saat kesulitan).
Pada tanggal 25 Dzul Qaidah tahun ke 10 H, Rasulullah SAW melaksanakan ibadah haji bersama sekitar 100 ribu umat muslim. Pada tanggal 11 Dzulhijjah di Mina (ada yg 8 Dzul hijjah di Arafah) Beliau SAW dalam kesempatan haji tersebut menyampaikan khutbah yang dikenal dengan “Khutbatul Wida”. Hajinya Rasulullah SAW pada tahun itu juga disebut “Haji Wada” (Haji perpisahan). Sekitar 3 bulan setelah pelaksanaan Haji Wada, Rasulullah SAW meninggal dunia pada tanggal 12 Rabiul Awwal 11 H/8 Juni 632 M dalam usia 63 tahun.

Pustaka:
Pengantar mempelajari Al Quran
Al Quran dan Terjemahnya, Depag RI
Berbagai sumber

Tag : ISLAM
5 Komentar untuk "MAULUD NABI MUHAMMAD SAW"

maulid nabi sebentar lagi, semoga kita tetap menjadi pengikut nabi muhammad yang selamat dunia akhirat,,,

Shallu 'alan nabii Muhammad. semoga kita menjadi pribadi yang selalu mencontoh prilaku Rasulullah saw. teladan bagi ummat sekalian. amien

Allahummasholli 'ala sayyidinaamuhammad......

dateng njenguk gan

nice info sob, junjungan tinggi muhammad saw, semooga menjadi suatu yang baik untuk hidup kita..
amin..
:D

Komentar anda tidak dimoderasi dan verifikasi, Terimakasih atas komentarnya yg sangat berharga dan bijak, semoga bermanfaat

Back To Top