SEBUAH KUNJUNGAN KE SRINAGAR, KASYMIR

 Oleh: Aziz A. Chaudhary

Srinagar, tempat makam YUS ASAF atau Yesus (Nabi Isa) berada, merupakan ibu kota Kasymir. Nama lengkapnya adalah Negara Bagian Jammu dan Kasymir yang berada di barat laut India, yang darinya kini menjadi satu bagian. Kasymir meliputi kira-kira 86.000 mil persegi dan sebagian besar terdiri atas pegunungan dan dataran tinggi Himalaya. Lembah Kasymir, yang melaluinya mengalir sungai Jehlam merupakan lahan yang subur. Sebelah selatan Kasymir adalah India dan Pakistan ada di sebelah barat daya. Itu berbatasan dengan Afghanistan di sebelah barat laut, negeri China kawasan Sinkiang ada di sebelah utara dan Tibet di sebelah timur.

    Menelusuri sejarah Kasymir dari pertengahan abad kesembilanbelas, Inggris menguasai propinsi Punjab di India tahun 1845 sesudah mengalahkan kaum Sikh, yang telah merebut Punjab menyusul disintegrasinya (perpecahan) kerajaan Mughal. Raja Gulab Singh dari Jammu yang telah membantu Inggris  menghadapi kaum Sikh, diberi imbalan oleh Inggris yang memberinya kawasan Kasymir sebelah utara dengan pembayaran imbalan dua setengah juta rupee. Dengan demikian Gulab Singh menjadi Maharaja Negara Bagian Jammu dan Kasymir. Pemerintahannya dan para keturunannya sangat keras dan tirani khususnya kepada penduduk Muslim yang meliputi lebih dari 80%. Banyak hak asasi manusia yang dilanggar. Hal-hal itu tidak berubah hingga abad kedua puluh ketika sebagai hasil dari kebangkitan politik suasana mulai membaik. Selama berpuluh tahun tokoh politik yang dominan adalah Almarhum Syaikh Muhammad Abdullah, yang sangat dihormati oleh anak-anak negeri beliau.
    Tahun 1947, sebagai hasil dari kemerdekaan, Anak Benua India dibagi menjadi India dan Pakistan. Menurut aturan-aturan kemerdekaan umumnya disetujui bahwa negara-negara bagian India akan masuk India atau Pakistan bergantung pada keinginan kebanyakan penduduknya. Mayoritas rakyat Jammu dan Kasymir adalah Muslim yang telah banyak menderita di bawah pemerintahan Maharaja, dan kini ingin bergabung dengan Pakistan tapi Maharaja, seorang Hindu, bergabung dengan India dan tentara India menduduki Kasymir. Ada perang yang tak diumumkan antara dua negeri ini tahun 1948 dan sebagai hasilnya Kasymir terbagi. Sebagian Kasymir yang lebih kecil di bawah kekuasaan Pakistan dan dikenal sebagai Azad Kasymir (Kasymir Merdeka). Tahun 1965 ada satu perang lain yang tak berkesudahan antara India dan Pakistan mengenai Kasymir. Selama bertahun-tahun masalah Kasymir telah dibahas di PBB tanpa hasil. Tahun 1952 pemerintahan Maharaja dihapuskan dan akhirnya India menjadikan Kasymir bagian yang integral dari kesatuannya. Masalah pencaplokan Kasymir telah benar-benar merenggangkan hubungan antara India dan Pakistan tepat sejak kemerdekaan. India telah menjadikan Kasymir sebagai bagian integral dan menyangkal bahwa masalah Kasymir itu kini ada. Bagaimanapun pada umumnya dinilai bahwa jika rakyat Kasymir diberikan kesempatan untuk menentukan pilihan yang bebas antara memilih India dan Pakistan, bahkan kini, mereka akan memilih bergabung dengan Pakistan.
    Sejak Januari 1990, gerakan bagi kemerdekaan Kasymir telah sangat aktif, terkenal dan hebat. Kasymir menjadi berita lagi. Ratusan aktifis telah dibunuh oleh polisi dan tentara India. India menggunakan cara-cara represif yang sangat kuat untuk menekan gerakan baru yang populer itu. Pakistan menyokong hak rakyat Kasymir untuk mengatur dirinya sendiri. Sejauh ini masyarakat dunia tidak memberikan perhatian selayaknya kepada keadaan di Kasymir dan penganiayaan panjang dan penderitaan rakyat Kasymir.
    Bulan Agustus 1983, saya mengadakan perjalanan ke Kasymir dengan maksud melihat makam YUS ASAF atau Yesus (Nabi Isa). Saya terbang dari New Dehli dengan pesawat Indian Airlines dan begitu pesawat terbang rendah di atas Lembah Kasymir, pemandangan lembah hijau yang subur dengan aliran-aliran berkelok dan sungai-sungai dan gunung-gunung sekitarnya, sungguh indah.
    Sesudah kedatangan saya ke Srinagar, pada kesempatan pertama saya mengunjungi makam YUS ASAF atau Yesus (Nabi Isa). Makam itu terletak di Distrik Khanyar yang merupakan bagian kota yang lebih tua. Bangunan makam adalah empat persegi panjang dan mempunyai jendela kayu melengkung dan dicat putih. Pintu masuk adalah dari sudut tenggara yang membawa ke dalam ruangan kecil. Begitu kita masuk ke sana mula-mula ada serambi di sekeliling ruang dalam di segala sisi. Serambi yang terpisah dari ruang dalam merupakan partisi dengan kayu terukir indah pada bagian selatan yang darinya ada jendela kecil yang terbuka menuju ruangan dalam. Di dekat jendela ini, pada tabir kayu terukir ukiran pada lembaran kayu dengan judul, Makam YUS ASAF dari KHANYAR. Itu memberikan sejarah ringkasnya dengan kutipan KHWAJA MUHAMMAD AZAM yang merupakan seorang ahli sejarah Kasymir yang masyhur. Secara ringkas itu menyatakan mengenai makam ini yang dikenal baik di kalangan rakyat setempat bahwa di sana terbaring seorang nabi yang datang ke Kasymir pada masa lampau. Dikatakan bahwa lembaran asli riwayat makam ini hilang dan lembaran ini diberikan oleh Departemen Arkeologi, Pemerintah Kasymir.
    Di lantai ruang dalam, ada dua batu nisan. Yang lebih besar, terletak di sebelah utara (ruangan terakhir dari pintu masuk) adalah makam Yesus (Nabi Isa(a.s.)) dan yang lebih kecil dekat pintu masuk adalah makam seorang wali Islam, Sayyid Nasiruddin dari abad kelima belas. Di sudut timur laut dekat batu-batu nisan ada sebuah balok batu yang di atasnya terpahat dua jejak kaki yang menunjukkan bekas-bekas luka. Dibuktikan bahwa ini adalah tanda-tanda penyaliban pada kaki Nabi Isa yang beberapa seniman pahatkan pada batu.
    Selama kunjungan saya ke makam itu, saya dipandu oleh seorang pemuda yang merupakan penjaga. Dia tampaknya tidak banyak mengetahui mengenai sejarah YUS ASAF dan saya tidak banyak bertanya kepadanya.
    Pada tembok luar makam dekat jalan ada papan kecil bertuliskan “ROZABAL” dan di bawahnya ada kata-kata “Makam YUS ASAF”.
    Batu nisan Nabi Isa (Yesus) yang ada di ruangan dalam adalah membujur Utara Selatan menurut kebiasaan Muslim. Tapi kuburan Yesus (Nabi Isa) sesungguhnya yang ada di bawah tanah dinyatakan membujur ke arah Timur Barat sesuai dengan kebiasaan Yahudi – asalnya dulu ada tangga yang menuju ruang bawah tanah ini dari jalan. Tapi sejak dulu jalan ini ditutup dan kini tak ada jalan keluar.
    Saya mengambil foto-foto makam itu, beberapa orang yang berdekatan berkumpul di jalan. Ketika kami berbincang-bincang, saya bertanya kepada mereka siapakah YUS ASAF, yang terkubur di makam ini? Sebagian menjawab bahwa beliau adalah seorang nabi yang datang ke sini dari luar negeri sekitar dua ribu tahun yang lampau, bagaimana mereka dapat mengetahui siapa beliau itu?
    Saya ingin mengatakan bagi para pengunjung ke Srinagar berikutnya bahwa banyak sopir taksi yang tampaknya tidak mengetahui “Roza Bal” atau bahkan “Makam YUS ASAF”. Sebagian keliru “Roza Bal” dengan “Hazrat Bal” yang adalah tempat ziarah yang sama sekali berbeda. Makam YUS ASAF terletak beberapa meter dari Khanyar Police Station. Makam itu juga dekat dengan sebuah tempat ziarah lain – Hazrat Ghousul Azam Dastgir. Dari kedua tempat ini, stasiun polisi adalah lebih dekat.
    Ketika di Srinagar, saya mempunyai kesempatan berjumpa dengan Professor F. M. Hassnain, mantan Director of the Archives, mengunjungi perpustakaan-perpustakaan dan monumen-monumen Kasymir.  Beliau adalah orang yang berasal dari Kasymir yang paling tertarik dengan bahasan YUS ASAF atau Nabi Isa di Kasymir ini. Beliau telah terlibat dalam banyak penelitian dan menerbitkan banyak makalah.
    Beliau telah melakukan jasa yang berharga bagi penyediaan informasi untuk orang-orang asing yang meminta dari beliau dan juga membantu para pengunjung. Walaupun kami tidak setuju dengan beberapa pandangan beliau mengenai masalah ini, kami sungguh menghargai upaya-upaya beliau.
    Professor Hassnain juga mempunyai minat dalam arkeologi dan beliau meminta saya untuk melihat tulisan-tulisan berikut ini di museum Sri Partap Srinagar. Beliau menghubungkannya dengan teori perpindahan bangsa Israel dan Nabi Isa ke Kasymir.
1.    HOI NAR PLATE
2.    STEIN COLLECTION
3.    KHURHOM (PATUNG-PATUNG)

LEMBAH LOLAB
    Saya mengunjungi museum itu dan melihat sebagian dari tulisan-tulisan itu. Saya tak dapat menarik suatu kesimpulan. Professor Hassnain tidak membahas masalah ini dengan rinci. Kepala museum tidak bersimpati dengan pandangan-pandangan beliau.
    Saya menanyakan kepada Professor Hassnain jika ada kemungkinan penggalian arkeologi Makam YUS ASAF. Beliau menjawab bahwa tak ada kemungkinan selama kaum muslimin ortodoks mengendalikan urusan-urusan.
    HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD yang mempunyai pandangan bahwa Nabi Isa(a.s.) tidak mati di palang salib dan menemukan kuburan beliau di Srinagar, telah mengungkapkan keyakinan kuat bahwa jika penggalian arkeologi atas makam itu dilakukan, ada kemungkinan kuat bahwa beberapa lempengan atau benda-benda berguna lainnya mungkin ditemukan yang memberikan penerangan lebih lanjut tentang orang yang dimakamkan di sana.
    Kaum muslimin ortodoks dan konservatif yang menganggap makam ini suci mungkin tidak akan setuju dengan penelitian arkeologi kecuali jika ada dorongan dari masyarakat internasional dengan kerja sama Pemerintah Negara Bagian Kashmir dan India.
    Saya juga mengetahui dari Professor Hassnain bahwa Sejarah Kasymir tulisan Mulla Nadiri dinilai sebagai buku sejarah penting dan yang mengungkapkan penerangan penting atas kehidupan YUS ASAF, tidak tersedia di perpustakaan Kasymir. Naskah itu dipunyai oleh satu keluarga di Kasymir yang beralih ke Pakistan pada masa kemerdekaan. Beliau agaknya tidak berhubungan dengan keluarga itu. Rujukan penting dari buku sejarah mengenai YUS ASAF ini telah dikutip terdahulu. Itu berdasarkan pada foto kopi halaman naskah berisi rujukan ini, yang tersedia. Dengan demikian rujukan yang diberikan, benar-benar otentik.
    Professor Hassnain juga menceritakan kepada saya bahwa tahun 1976 (atau 1977) beliau berkesempatan mewawancarai Dalai Lama di Leh, Ladakh di mana beliau (Dalai Lama) telah datang menghadiri upacara agama Buddha yang disebut Kalachakom. Leh adalah ibu kota Ladakh yang berada di sebelah timur Negara Bagian Jammu dan Kasymir. Dalam menjawab sebuah pertanyaan Dalai Lama mengatakan, “Saya yakin telah melihat dokumen-dokumen mengenai Yesus dalam arsip-arsip saya di Lhasa. Tapi jika berita ini diberikan kepada Barat, mereka mungkin menentang saya.”
    Kami telah membahas dalam pasal mengenai Makam Nabi Isa, bahwa pada kuil kuno yang disebut Takht-i-Sulaiman di Srinagar ada empat prasasti berbahasa Persia dan dua dari padanya kini hancur telah tercatat dalam sejarah sebagai berikut:
1.    Pada masa-masa ini YUS ASAF mendakwakan kenabian beliau tahun lima puluh dan empat.
2.    Beliau adalah Yusu (Yesus/Isa). Nabi Bani Israil.
    Saya mengunjungi kuil ini yang berada di puncak sebuah bukit, Bukit Sulaiman yang terletak di sebelah timur Kasymir. Kaum Hindu menyebut kuil ini dengan nama Shankaracharia.
    Ada pemandangan kota yang mengesankan dari kuil itu. Ketika di sana, orang harus menaiki anak-anak tangga yang menempel di sisi tembok, semuanya terbuat dari batu untuk mencapai bagian dalam kuil. Itu merupakan ruang bundar yang kecil, atapnya ditopang dengan empat pilar kecil. Ada seorang pendeta Hindu di bagian dalam yang sedang dikunjungi para peziarah Hindu yang taat.
    Seperti dinyatakan sebelumnya, menurut para ahli arsitek dari kuil ini berbangsa semit. Ketika saya mencari-cari prasasti-prasasti berbahasa Persia yang masyhur itu, saya terkejut sebab saya tak dapat menemukan jejaknya. Saya bertanya kepada Professor Hassnain mengenainya. Beliau mengatakan kepada saya bahwa pada masa kekuasaan Maharaja sebelum kemerdekaan, prasasti-prasasti ini disemen. Ini dapat dipahami, bahwa pada masa meningkatnya rasa kebangsaan dan keagamaan bangkit kaum Hindu tidak dapat membiarkan prasasti-prasasti Persia (yang berhubungan dengan kaum Muslimin) dalam sebuah kuil yang dimiliki mereka. Tak ada keraguan mengenai keberadaan prasasti-prasasti bersejarah ini sebagaimana telah kita bahas dalam pasal 9. Major H. H. Cole telah menerbitkan reproduksi fotografi dua buah dari prasasti ini dalam tulisannya “Illustration of Ancient Buildings in Kashmir”.

SEORANG KETURUNAN NABI ISA (YESUS) DI SRINAGAR
    Saya telah pelajari dari buku FABER-KAISER “Jesus Died in Kashmir” bahwa ada seorang di Srinagar yang bernama SAHIBZADA BASYARAT SALIM yang mungkin merupakan seorang keturunan langsung dari Nabi Isa. Beliau mendakwakan mempunyai tabel silsilah keturunan yang merinci leluhur beliau hingga ke Nabi Isa(a.s.). Sahibzada Basyarat Salim memberi-tahukan kepada Faber-Kaiser bahwa bila saja bapak beliau ditanya apakah beliau merupakan keturunan Nabi Isa, jawaban beliau adalah, “Ya sungguh benar tapi kami menyebut beliau ‘YUS ASAF’.”
    Saya menjumpai Sahibzada Basyarat Salim di Ahdoos Restaurant, di mana beliau merupakan pemilik dan menejer. Beliau juga merupakan seorang fotografer yang rajin, pecinta seni dan seorang penyair. Kami berbincang-bincang di restoran sejenak dan kemudian beliau mengunjungi hotel saya.
    Selama percakapan kami, beliau mengatakan, “Saya adalah Sajjada Nasheen (penerus keagamaan) dari makam YUS ASAF. Saya bukan seorang Ahmadi. Saya tidak mengikuti suatu golongan. Saya adalah manusia pertama dan utama.”
    “Saya merupakan keturunan YUS ASAF di Srinagar. Kami mempunyai sejarah keluarga dalam bentuk tulisan – tabel silsilah keturunan – yang tertulis dalam banyak bahasa, pertama dalam bahasa Ibrani, kemudian Sanskrit dan kemudian bahasa-bahasa lain, kini dalam bahasa Inggris.”
    Saya menanyakan kepada beliau jika bapak beliau secara pasti mengatakan YUS ASAF datang dari Yerusalem. Beliau menjawab, “Kami mempunyai semuanya dalam sejarah tertulis dan menurunkannya kepada setiap generasi. YUS ASAF telah melakukan perjalanan ke Iran dan Afghanistan dan terakhir tiba di Kasymir.”
    Saya meminta kepada beliau jika mungkin untuk memotret catatan sejarah keluarga beliau. Beliau menjawab, “Saya adalah pengendali keruhanian. Itu bukan untuk pamer, menghindari penyiaran. Jika saya mendapat isyarat semacam itu dari YUS ASAF, saya akan pergi di depan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Saya bukan seorang pencari ketenaran. Saya bukan cendekiawan peneliti profesional atau seorang pendeta. Saya mempunyai misi dalam hidup sebagai seorang keturunan YUS ASAF.”
    Itu adalah nyata selama wawancara kami bahwa Tn. Salim sepenuhnya yakin atas dasar catatan sejarah keluarga bahwa YUS ASAF adalah Yesus (Nabi Isa). Beliau menceritakan satu kejadian mengenai bapak beliau.
    “Suatu ketika bapak saya sedang berbincang-bincang dengan seseorang mengatakan, tahukah anda mengapa mereka memanggil beliau YUS ASAF. Ketika Yesus dibaringkan dalam kubur sesudah penyaliban, kubur itu kemudian didapati kosong. Beliau telah bangkit atau pergi ke luar dan kemudian memakai nama YUS ASAF untuk menyamarkan diri sendiri.”
    Mengenai pernikahan Yesus di Kasymir, Tn. Saleem mengatakan, “Ketika Yesus tiba di sini beliau enggan untuk menikah. Tapi beliau menikahi seorang wanita mukhlis bernama MARJAN dan menurunkan anak-anak. Wanita itu berasal dari kawasan Pehlgam. Ini menurut sejarah keluarga.”
    Kemudian melalui surat-menyurat saya menanyakan kepada beliau bahwa jika beliau merupakan seorang keturunan YUS ASAF atau Yesus (Nabi Isa), seharusnya ada suku atau kelompok besar mendakwakan diri menjadi keturunan seperti itu. Beliau menulis dengan jawaban, “Bapak dari kakek saya bernama SAHIBZADA ABDUS SAMAD telah mencatat dalam sejarah keluarga kami bahwa kakek beliau sendiri Sahibzada Abu Bakar datang ke Kasymir dari Afghanistan di mana sebagian dari leluhur beliau sementara waktu telah pindah dari Kasymir selama waktu banjir yang menghancurkan, dan yang diakui, sah dan silsilah keturunan Nabi Yuz Asaf.”
    Kemudian beliau menerangkan bahwa sebagian besar dari keturunan Abu Bakar leluhur beliau adalah laki-laki dan ada banyak putra-putra, mereka meninggal sebelum waktunya (dalam usia muda). Terakhir beliau menulis, “Demikianlah di Kasymir keturunan-keturunan langsung adalah saya sendiri, saudara saya dan keluarga kami.”
    Tampak dari pernyataan ini bahwa mungkin ada keturunan-keturunan YUS ASAF di Afghanistan.
    Sahibzada Basyarat Salim tampak jujur dan pengertian. Saya tak punya alasan untuk meragukan pendakwaannya sebagai seorang keturunan dari YUS ASAF – Nabi Isa/Yesus. Adalah menarik bahwa akan ada sebuah pendakwaan semacam itu di Kasymir. Untuk bukti yang nyata kita akan harus menunggu hingga Tn. Saleem setuju untuk memberikan catatan-catatan silsilahnya diuji oleh para ahli.
    Saya dapat mengunjungi Masjid Ahmadiyah di Srinagar. Saya menjumpai Tn. Niaz, Imam masjid dan juga Abdus Salam Tak, Ketua Jama’at Ahmadiyah Srinagar. Mereka sangat tertarik pada masalah YUS ASAF – Nabi Isa.
    Saya dapat melakukan sedikit jalan-jalan di kota tua ini. Masjid Jami’ yang dibangun pada awal abad ke 17 sangat mengesankan dan luas, langit-langitnya sangat tinggi dan megah ditopang dengan sejumlah tiang yang terbuat dari batang pohon cemara yang tingginya mengagumkan. Karya besar lain yang sangat menonjol adalah tempat ziarah Hazrat Bal. Itu merupakan masjid yang diziarahi dan telah dibangun dengan pualam putih dan setara dengan Taj Mahal hingga tingkat tertentu.
    Ketika saya mencapai beberapa mil ke luar Srinagar dan menyusuri sepanjang Danau Dal, saya mulai melihat pemandangan alam Kasymir yang indah. Rumah-rumah perahu yang merupakan rumah-rumah terapung ditambatkan di danau beberapa jauh dari tepian. Banyak wisatawan menyukai kemewahan tinggal di rumah-rumah perahu itu.
    Lebih jauh ke timur sepanjang tepi Danau Dal ada taman-taman Mughal yang berjumlah tiga dan beberapa yang serupa. Taman-taman itu dibuat oleh Kerajaan Mughal yang mempunyai minat besar pada keindahan taman dan arsitektur. Shah Jehan yang membangun Taj Mahal adalah seorang raja Mughal. Taman-taman ini mempunyai tingkat-tingkat, mata-air yang berlimpah-limpah dan pavilyun-pavilyun pualam. Dengan berjalan-jalan ke taman-taman itu orang mempunyai kesan bahwa ini sungguh terjaga (terawat) dengan baik. Di depan Taman-Taman Mughal itu adalah Danau Dal dan di latar belakangnya adalah gunung-gunung.
    Kasymir termasyhur dengan pemandangan alamnya yang indah. Di dalamnya ada lembah-lembah, berlimpahnya mata air, jeram-jeram, sungai-sungai, danau-danau berkilauan kebanyakan ada di dataran tinggi, dan dikelilingi pegunungan Himalaya. Ada es mencair dan salju meliputi puncak-puncak gunung yang ada pada ketinggian 28.000 kaki jaraknya dari lembah Kasymir.
    Satu syair yang telah diucapkan dalam bahasa Persia mengenai Kasymir: “Jika ada surga di bumi, maka di sinilah, di sinilah, di sinilah.”
    Merupakan kebetulan yang aneh bahwa Tuhan memberikan perlindungan kepada Nabi Isa(a.s.) (Yesus) dalam surga-Nya di bumi, sedangkan jutaan orang mencari beliau ke surga yang lain.
    Karena tinggalnya saya di Srinagar hanya satu minggu, hanya sekali saya berkesempatan untuk mengunjungi satu tempat indah lain di negeri itu. Saya mengadakan perjalanan ke GULMARG yang terletak 28 mil dari Srinagar dan pada ketinggian 8700 kaki dari permukaan laut. (Srinagar berada 5200 kaki) Untuk mencapai Gulmarg, bis mendaki bukit yang curam sejauh kira-kira empat mil. Begitu tiba di puncak pemandangan menyegarkan. Ada banyak wisatawan tapi orang relatif dapat mencapai kawasan besar tempat ini. Kebanyakan tanah Gulmarg adalah datar atau rumput bergulung menutupi tanah dengan bangunan-bangunan yang jarang.
    Gunung-gunung di segala penjuru. Pada satu sisi ada salju menutupi gunung yang tinggi dengan awan-awan putih sedang bermain di puncaknya dan seluruh pemandangan benar-benar indah seperti dalam lukisan. Saya sedikit berjalan, menikmati udara segar dan pemandangan pegunungan, merenung sebentar dan balik ke Srinagar.
    Penduduk India di Kashmir adalah enam juta. Orang-orang Kasymir adalah rupawan dan merupakan keturunan-keturunan dari suku-suku Israil yang hilang. Mereka termasyhur dengan pengetahuan seni seperti mengukir kayu serta kerajinan wol dan sutra. Khususnya busana sulaman wol dan sutra mereka yang terkenal.
    Para pengunjung pada umumnya suka membeli syal wol dengan karya sulaman yang sangat indah. Sekitar 80 % dari penduduk bekerja dalam pertanian. Saya menjumpai orang-orang yang bersahabat dan koperatif. Di ibu kota, ada unsur bisnis seperti pariwisata yang merupakan industri besar. Departemen pariwisata diatur dengan baik dan dikelola oleh Pemerintah Negara Bagian.
    Bagi para pengunjung ke Kasymir berikutnya yang mungkin ingin melihat makam YUS ASAF – Nabi Isa (Yesus) dan melakukan penelitian mereka sendiri, kami berikan nama-nama berikut yang akan sangat membantu.
1.    Professor F. M. Hassnain
Dastgir House
Chanapora Colony
Srinagar – 15 Kashmir
India
(Tel. 75096)
2.    Sahibzada Basharat Saleem
“Nashaiman”
7 Raj Bagh
Srinagar-Kashmir
India
3.    Abdul Salam Tak
“Darus Salam”
Sonwar Ext. P. O. Batwara
Srinagar-Kashmir, India
4.    Imam
Ahmadiyya Mosque
Municipality Road
Near D. G. P. Office
Srinagar-Kashmir
India

MAKAM MARYAM (MARIA) DI PAKISTAN
    Pada pasal sebelumnya kami telah membahas bahwa Nabi Isa mengadakan perjalanan ke India dari Afghanistan pasti telah melewati Khayber Pass yang bersejarah dan menyeberangi Frontier Province tiba di Punjab di mana beliau mungkin tinggal sementara di kota Taxilla, yang merupakan kawasan agama Buddha yang maju pada masa itu. Reruntuhan Taxilla (kini di Pakistan) berada dekat dengan RAWALPINDI. MURREE merupakan tempat berbukit (ketinggian 7000-8000) tiga puluh mil dari Rawalpindi dan kira-kira lima puluh mil dari Taxilla. Islamabad, ibu kota Pakistan hanya beberapa mil dari Rawalpindi. Jalur Rawalpindi-Murree merupakan salah satu dari dua jalur bersejarah dari Punjab ke Kasymir. Nabi Isa mungkin mengambil jalur Rawalpindi-Murree ketika sedang mengadakan perjalanan ke Kasymir sebab ada sebuah makam di Murree yang mengenainya banyak peneliti dan lain-lain di India dan Pakistan menduga bahwa ini adalah makam Maryam (Maria), ibu Nabi Isa (Yesus). Ada banyak riwayat yang mengatakan bahwa Maryam menyertai Nabi Isa dalam hijrah beliau yang bersejarah itu. Dengan demikian menurut pandangan ini, Maryam wafat di Murree ketika keduanya sedang mengadakan perjalanan melalui jalan mereka ke Kasymir. Nama Murree tampaknya dinamakan menurut Maria. Tempat di mana makam ini berada di Murree dinamakan PINDI POINT. Makam yang disebut dalam bahasa setempat sebagai “MAI MARI DA ASTHAN” berarti “Tempat Peristirahatan Bunda Maria”. Orang-orang Afghanistan dan Kasymir juga menyebut Maryam sebagai Mari. Makam ini mengarah Timur-Barat sebagaimana kebiasaan kaum Yahudi.
    Mumtaz Ahmad Faruqi menulis bahwa pada masa itu ketika Maryam (Maria) wafat dan dimakamkan di Murree, negeri itu diperintah oleh para raja Hindu. Orang-orang Hindu yang menyembah banyak dewa bertakhayul terhadap alam dan ketika mereka melihat makam baru di puncak bukit itu, mulai menghormatinya dan berdo’a di sana, agar makam itu menjadi tempat ziarah yang masyhur. Ketika kaum Muslimin menguasai negeri itu, mereka menyadari bahwa walaupun orang-orang Hindu memuliakan makam itu, orang yang dimakamkan di sana pasti merupakan salah seorang “Ahli Kitab” (Yahudi atau Kristen) sebab orang-orang Hindu membakar jenazah mereka. Kaum Muslimin juga mulai memuliakan makam Maryam itu. Bahkan hari ini makam itu dihormati oleh orang-orang setempat dan menilai sebagai orang suci.
    Tahun 1898, Pemerintah Inggris telah membangun menara pertahanan dekat makam itu. Berkat upaya-upaya Khawaja Nazir Ahmad, makam itu dipugar tahun 1950. Menara pertahanan itu kini telah diruntuhkan dan di tempat itu berdiri menara stasiun televisi.
    Kemungkinan makam Maryam, ibu Nabi Isa(a.s.), di Murree adalah paling menarik. Kami tidak mengatakan bahwa sejauh ini ada bukti meyakinkan untuk itu – Tapi ada kemungkinan.
Sumber: Buku “Jesus Among The Lost Sheep” penerbit Islam International Publication Ltd, 1992, hal. 121-131.
6 Komentar untuk "SEBUAH KUNJUNGAN KE SRINAGAR, KASYMIR"

Wah. baru nih artikelnya...

Sudah dibaca. Tapi kok tidak ada rujukan dari kitab-kitab ya??

coba dilengkapi dengan sumber-sumber yang dipercaya....

@Orang Awam: trims
@Den Bagus: ini REPOST, sumbernya ya buku ini : “Jesus Among The Lost Sheep” penerbit Islam International Publication Ltd, 1992, hal. 121-131.
itu ada dibagian akhir

Suatu hal yang baru biasanya tidak mudah untuk diterima, perlu waktu, keikhlasan dan harapan yang benar akan hidayah Allah.

seperti dinyatakan dalam al qur'an (lupa surat dan ayatnya), bahwa status isa as suatu waktu akan dikemukakan. inilah kebenaran bahwa makam yus asaf adalah makam isa as

Komentar anda tidak dimoderasi dan verifikasi, Terimakasih atas komentarnya yg sangat berharga dan bijak, semoga bermanfaat

Back To Top