Tak Melaksanakan Ritual Ghaib Atau Keagamaan
Sabtu, 19 April 2008 15:35:00 WIB
Reporter : Dwi Eko Lokononto, Koresponden : Ajun Ally
Madiun - Ajaran jamaah Ahmadiyah menurut Penasehat serta Mubalig Majelis Jamaah Amilah Kota Madiun, Sufni Ahmad tidak melaksanakan ritual keagamaan seperti yang dilakukan umat bergama Islam pada umumnya.
Diakui Sufni Ahmad, ritual dimaksud adalah tidak dilakukan oleh jamaahnya. Sebab, ritual keagamaan seperti tahlil dalam undangan keluarga almarhum di rumah atau di makam serta tempat peziarahan (tempat keramat) lainnya tidak sesuai dengan syareat Islam.
"Tapi, kami hanya melaksanakan/membaca tahlil setelah sholat lima waktu di mushola atau masjid," ujar Sufni Ahmad kepada beritajatim.com, Sabtu (19/4/2008) di Masjid Baetul Rohman, Jalan MT Haryono 74, Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Sebab, kata dia, Nabi Isa Alahi Salam (as) saat turun kebumi menyerupai wujud Imam Mahdi dan Masih Mau'ud yakni Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad tidak mengajarkan pengikut (jamaah-nya untuk melaksankan ritual semacam itu).
"Bahkan sekali pun, menghadiri atas undangan tetangga dekat sekedar untuk membacakan tahlil atau memperingati hari bagi orang yang sudah meninggal dunia," jelasnya.
Dia mengatakan, sisi lain yang tidak boleh dilakukan jamaah Ahmadiyah adalah ketika melaksanakan sholat lima waktu atau sunah yaitu usai sujud lalu if'tidal sembari mengangkat dua telapak tangannya ke atas atau sejajar dua telinga.
"Hal itu, juga dilarang oleh ajaran Ahmadiyah. Meskipun Ahmadiyah sejak lahir di India tidak pernah berpedoman pada kitab Taskiroh (sesuai yang dituduhkan selama ini oleh elit Islam pada umumnya), tapi kami berkiblat pada kitab susi Al Qur'an," tegas Sufni Ahmad, lagi.
Dia menambahkan, ketegasan atau fitnah yang dilontarkan elit Islam selama ini hanya samar-samar bahkan tidak didasari bukti-bukti kesalahan yang dilakukan jamaah Ahmadiyah sesuai yang dilarang Al Qur'an atau Al Hadist.
"Kami selama ini tetap kitabnya Al Qur'an, tidak Taskiroh sesuai yang dituduhkan. Selain itu, kami juga menjalankan rukun Islam seperti yang mereka-mereka dilakukan selama ini," tandasnya.[ted]
sumber: http://www.beritajatim.com/detailnews.php/6/Politik_&_Pemerintahan/2008-04-19/6748/Tak_Melaksanakan_Ritual_Ghaib_Atau_Keagamaan
Sabtu, 19 April 2008 15:35:00 WIB
Reporter : Dwi Eko Lokononto, Koresponden : Ajun Ally
Madiun - Ajaran jamaah Ahmadiyah menurut Penasehat serta Mubalig Majelis Jamaah Amilah Kota Madiun, Sufni Ahmad tidak melaksanakan ritual keagamaan seperti yang dilakukan umat bergama Islam pada umumnya.
Diakui Sufni Ahmad, ritual dimaksud adalah tidak dilakukan oleh jamaahnya. Sebab, ritual keagamaan seperti tahlil dalam undangan keluarga almarhum di rumah atau di makam serta tempat peziarahan (tempat keramat) lainnya tidak sesuai dengan syareat Islam.
"Tapi, kami hanya melaksanakan/membaca tahlil setelah sholat lima waktu di mushola atau masjid," ujar Sufni Ahmad kepada beritajatim.com, Sabtu (19/4/2008) di Masjid Baetul Rohman, Jalan MT Haryono 74, Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Sebab, kata dia, Nabi Isa Alahi Salam (as) saat turun kebumi menyerupai wujud Imam Mahdi dan Masih Mau'ud yakni Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad tidak mengajarkan pengikut (jamaah-nya untuk melaksankan ritual semacam itu).
"Bahkan sekali pun, menghadiri atas undangan tetangga dekat sekedar untuk membacakan tahlil atau memperingati hari bagi orang yang sudah meninggal dunia," jelasnya.
Dia mengatakan, sisi lain yang tidak boleh dilakukan jamaah Ahmadiyah adalah ketika melaksanakan sholat lima waktu atau sunah yaitu usai sujud lalu if'tidal sembari mengangkat dua telapak tangannya ke atas atau sejajar dua telinga.
"Hal itu, juga dilarang oleh ajaran Ahmadiyah. Meskipun Ahmadiyah sejak lahir di India tidak pernah berpedoman pada kitab Taskiroh (sesuai yang dituduhkan selama ini oleh elit Islam pada umumnya), tapi kami berkiblat pada kitab susi Al Qur'an," tegas Sufni Ahmad, lagi.
Dia menambahkan, ketegasan atau fitnah yang dilontarkan elit Islam selama ini hanya samar-samar bahkan tidak didasari bukti-bukti kesalahan yang dilakukan jamaah Ahmadiyah sesuai yang dilarang Al Qur'an atau Al Hadist.
"Kami selama ini tetap kitabnya Al Qur'an, tidak Taskiroh sesuai yang dituduhkan. Selain itu, kami juga menjalankan rukun Islam seperti yang mereka-mereka dilakukan selama ini," tandasnya.[ted]
sumber: http://www.beritajatim.com/detailnews.php/6/Politik_&_Pemerintahan/2008-04-19/6748/Tak_Melaksanakan_Ritual_Ghaib_Atau_Keagamaan
Tag :
KABAR AHMADIYAH
0 Komentar untuk "Jamaah Ahmadiyah Terdesak (3 Habis)"
Komentar anda tidak dimoderasi dan verifikasi, Terimakasih atas komentarnya yg sangat berharga dan bijak, semoga bermanfaat