Perbedaan Pandangan, Salah Ahmadiyah Sesat
Sabtu, 19 April 2008 11:46:00 WIB
Reporter : Dwi Eko Lokononto, Koresponden : Ajun Ally
Madiun - Muncul perbedaan pandangan dan keyakinan sesama umat serta jamaah Islam di Bumi ini, bukan dipicu persoalan tentang ajaran yang disampaikan kepada hamba Allah di dunia.
Tetapi, konfilik masalah keyakinan dipicu kurang cermatnya Bakor Pakem yang mengeluarkan rekomendasi bawasannya ajaran jamaah Ahmadiyah sesat bahkan tidak berpedoman pada Al Qur'an.
"Itu penilai dan penyelusuran yang keliru. Bahkan, keluarnya rekomendasi Bakor Pakem hanya memicu konflik antar umat maupun jamaah Islam," sesal Penasehat serta Mubalig Majelis Jamaah Amilah Kota Madiun, Sufni Ahmad kepada beritajatim.com, Sabtu (19/4/2008) di Masjid Baetul Rohman, Jalan MT Haryono 74, Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Penafsiran atau rekomendasi itu tidak mendasar sesuai kenyataan, menurut dia, adalah langkah fonis yang tidak nalar. Sehingga, mengundang reaksi protes berbagai kalangan umat Islam di Indonesia.
Sebab, keyakinan jamaah Ahmadiyah adalah Nabi Isa Alahi Salam (as) yang menjanjikan akan turun kebumi pada akhir zaman yaitu sejak 1889 ajaran Ahmadiyah lebih duluan menyebar di Kota Kadiyah-India.
"Sedangkan umat Islam pada umumnya, menyakini bahwa Nabi Isa as belum turun ke bumi dan keberadaanya masih tinggal di langit. Nabi Isa as turun ke bumi yaitu pada akhir zaman nanti," tegasnya.
Namun karena, lanjut dia, Nabi Isa as yang menyerupai wujud Imam Mahdi dan Masih Mau'ud yakni Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad meninggal pada 1908, maka ajarannya dilanjutkan oleh 5 khalifah.
Mereka yakni Madhrat Alhaj Maulana Halim Nuruddin (khalifah I), Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad (khalifah II), Madhrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad (khalifah III), Madhrat Mirza Tahir Ahmad (khalifah IV) dan khalifah V Madharat Mirza Masroor Ahmad.[jun/ted]
sumber: http://www.beritajatim.com/detailnews.php/6/Politik_&_Pemerintahan/2008-04-19/6733/Perbedaan_Pandangan,_Salah_Ahmadiyah_Sesat
Sabtu, 19 April 2008 11:46:00 WIB
Reporter : Dwi Eko Lokononto, Koresponden : Ajun Ally
Madiun - Muncul perbedaan pandangan dan keyakinan sesama umat serta jamaah Islam di Bumi ini, bukan dipicu persoalan tentang ajaran yang disampaikan kepada hamba Allah di dunia.
Tetapi, konfilik masalah keyakinan dipicu kurang cermatnya Bakor Pakem yang mengeluarkan rekomendasi bawasannya ajaran jamaah Ahmadiyah sesat bahkan tidak berpedoman pada Al Qur'an.
"Itu penilai dan penyelusuran yang keliru. Bahkan, keluarnya rekomendasi Bakor Pakem hanya memicu konflik antar umat maupun jamaah Islam," sesal Penasehat serta Mubalig Majelis Jamaah Amilah Kota Madiun, Sufni Ahmad kepada beritajatim.com, Sabtu (19/4/2008) di Masjid Baetul Rohman, Jalan MT Haryono 74, Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Penafsiran atau rekomendasi itu tidak mendasar sesuai kenyataan, menurut dia, adalah langkah fonis yang tidak nalar. Sehingga, mengundang reaksi protes berbagai kalangan umat Islam di Indonesia.
Sebab, keyakinan jamaah Ahmadiyah adalah Nabi Isa Alahi Salam (as) yang menjanjikan akan turun kebumi pada akhir zaman yaitu sejak 1889 ajaran Ahmadiyah lebih duluan menyebar di Kota Kadiyah-India.
"Sedangkan umat Islam pada umumnya, menyakini bahwa Nabi Isa as belum turun ke bumi dan keberadaanya masih tinggal di langit. Nabi Isa as turun ke bumi yaitu pada akhir zaman nanti," tegasnya.
Namun karena, lanjut dia, Nabi Isa as yang menyerupai wujud Imam Mahdi dan Masih Mau'ud yakni Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad meninggal pada 1908, maka ajarannya dilanjutkan oleh 5 khalifah.
Mereka yakni Madhrat Alhaj Maulana Halim Nuruddin (khalifah I), Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad (khalifah II), Madhrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad (khalifah III), Madhrat Mirza Tahir Ahmad (khalifah IV) dan khalifah V Madharat Mirza Masroor Ahmad.[jun/ted]
sumber: http://www.beritajatim.com/detailnews.php/6/Politik_&_Pemerintahan/2008-04-19/6733/Perbedaan_Pandangan,_Salah_Ahmadiyah_Sesat
Tag :
KABAR AHMADIYAH
0 Komentar untuk "Jamaah Ahmadiyah Terdesak (2)"
Komentar anda tidak dimoderasi dan verifikasi, Terimakasih atas komentarnya yg sangat berharga dan bijak, semoga bermanfaat