LAILATUL QADR LEBIH BAIK DARI SERIBU BULAN

SERIBU BULAN = 84 TAHUN = USIA KITA

RAMADHAN “MENDAUR ULANG” KEHIDUPAN
Tak terasa Ramadhan tahun ini sudah memasuki sepuluh hari terakhir, itu artinya jalan menuju kemenangan semakin dekat. Disepuluh hari terakhir ini kita berharap bahwa kita telah benar-benar terbebas dari ancaman jurang api neraka, karena sepuluh hari pertama dengan limpahan rahmat Nya dan sepuluh hari kedua dengan pemberian ampunan Nya telah kita lewati. Ramadhan dengan segala kemuliannya
benar-benar menjadi moment yang sangat berharga bagi kehidupan kita. Kehidupan yang sebelumnya dilalui, secara sadar atau tidak ternyata banyak hal yang mungkin mengkorosi dan mengkontaminasi keimanan dan akhlak kita. Meskipun sejatinya manusia dilahirkan dalam keadaan suci, tetapi untuk menjaga kesucian itu bukanlah perkara yang mudah. Bulan Ramadhan laksana mesin pendaur ulang, yang mendaur ulang kehidupan yang kotor menjadi suci lagi. Diri kita ditempa dengan amal ibadah dan jiwa kita dibentuk menjadi insan Robani yang lebih baik. 

MENYAMBUT LAILATUL QADR
Disepuluh hari terakhir sebagian umat Islam juga melaksanakan i’tikaf, untuk meningkatkan kwalitas dan kwantitas ibadahnya. Terlebih malam Lailatul Qadr juga dijanjikan turun di disepuluh hari terakhir terutama malam ganjilnya. Apakah kita akan melewatkan kesempatan ini? Tentunya tidak, kesempatan istimewa yang mungkin merupakan tonggak kehidupan kita yang sebenarnya. Lailatul Qadr adalah sebuah moment yang sangat istimewa, bahkan di dalam Al Quran disebutkan bahwa Lailatul Qadr itu lebih baik dari pada seribu bulan. Woww..sangat istimewa tentunya dan sangat membahagiakan bagi yang mendapatkannya. Tetapi yang sering jadi pertanyaan adalah bagaimana kita tahu bahwa telah mendapat Lailatul Qadr, dan apa tandanya? Sebenarnya dalam beberapa hadist juga disebutkan mengenai hal ini, seperti ada tanda-tanda alam dan suasananya.  Sehingga kita tahu bahwa Lailatul Qadr telah turun pada malam itu.

SERIBU BULAN = 83 TAHUN 4 BULAN =  USIA KITA
Seribu bulan jika kita padatkan dalam nilai tahun maka menjadi 83 tahun 4 bulan atau jika dibulatkan menjadi 84 tahun. Ini berarti hampir sama dengan rata-rata usia kehidupan manusia, walaupun ada yang kurang atau lebih. Sepanjang usia manusia yang 84 tahun itu, ada yang menjalaninya dengan kebaikan dan ada yang terjerumus dalam jurang keburukan. Tentu sangat rugi jika seluruh usianya hanya untuk keburukan apalagi tidak mendapat khusnul khotimah (akhir hayat yang baik). Masih mending jika sepanjang hidupnya selalu berbuat buruk tetapi mendapat kesempatan bertobat diakhir hayatnya atau memperoleh khusnul khotimah.

LAILATUL QADR yang SEJATI
Jika menilik dari hal ini, mungkinkah bahwa sebenarnya Lailatul Qadr yang sejati adalah sebuah kesempatan dimana kita mendapat hidayah untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik (menemukan tujuan hidup) dalam kehidupan kita yang seribu bulan (84th) itu? Dan orang yang tidak mendapat Lailatul Qadr adalah mereka yang sepanjang hidupnya hingga akhir hayat tidak pernah sekalipun mendapat hidayah? Sehingga nyatalah bahwa satu malam (Lailatul Qadr) itu lebih baik dari seribu bulan (84th) kehidupan kita, rupanya sia-sialah hidup kita yang selama seribu bulan (84th) itu tidak mendapat hidayah atau menemukan tujuan hidup yang sejati. Jadi Lailatul Qadr mungkin bisa kita temukan tidak hanya di bulan Ramadhan atau sepuluh hari terakhirnya, tetapi sepanjang hidup kita dimana kita mendapat hidayah, itulah Lailatul Qadr kita. Hanya saja jika kesempatan mendapat Lailatul Qadr dibulan Ramadhan tentunya menjadi lebih istimewa, karena memang saat inilah Lailatul Qadr biasanya turun pada umat Nya. Lebih utama sebagai hamba Allah SWT, manakala mendapat Lailatul Qadr adalah bagaimana kita bisa mengejawantahkannya dalam kehidupan dan mempertahankannya hingga akhir hayat. Bukti bahwa kita melalui Ramadhan dengan kesuksesan adalah ketika bulan ini telah lewat, amal ibadah yang pernah kita lakukan masih terus terjaga dan senatiasa kita amalkan bahkan semakin meningkat. Yang sebelumnya tidak pernah shalat menjadi dawam (rutin), yang sebelumnya tidak pernah tahajud bisa bangun malam untuk tahajud, puasapun masih dilaksanakan misalnya dengan puasa senin dan kamis, selalu ingat orang susah dengan sedekah karena kita sudah merasakan bagaimana beratnya orang lapar, yang dulunya suka berbuat zinah tidak lagi mendekatinya karena sudah diajarkan bagaimana  mengendalikan hawa nafsu dan tidak ada lagi koruptor di negara kita (ini yang sulit kayaknya hehe..).
Semoga disepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan tahun ini kita semua bisa mendapatkan Lailatul Qadr. Fajar kemengan segera menyingsing menyambut kehidupan baru yang lebih baik, laksana ulat yang menjijikkan berubah menjadi kupu-kupu yang indah setelah melaluinya dengan bertapa menjadi kepompong. Aamiin


Dibaca ketika mendapatkan Lailatul Qadr:

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku)
Tag : Ibadah
3 Komentar untuk "LAILATUL QADR LEBIH BAIK DARI SERIBU BULAN"

Hati menagis jika Ramadhan telah berlalu, mengharap Ramadhan yang akan datang, masihkah kita melewatinya kembali ?? Ataukah Allah s.w.t sudah meminta kita pulang ke kehidupan yang abadi, tak seorangpun akan tahu.

ada rasa senang dan ada juga Rasa berat di tinggal bulan yang penuh kemuliaan ini.semoga kita masih bisa di berikan kesempatan lagi untuk bulan suci di tahun depan aminn..

@Bagus; semoga saja yang terbaik yg kita dpatkan dlm kberkatan Ramadhan tahun ini dan yg akan datang, aamiin
@Marinda; smoga saja sobat, sperti yg kita harapkan, aamiin

Komentar anda tidak dimoderasi dan verifikasi, Terimakasih atas komentarnya yg sangat berharga dan bijak, semoga bermanfaat

Back To Top