لَنْ يَنَالَ اللهَ لُحُوْمُهَا وَلاَ دِمَآؤُهَا وَلكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوى مِنْكُمْط كَذلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَِبّرُواللهَ عَلى مَا هَدكُمْط وَبَشِّرِالْمُحْسِنِيْنَ
Dagingnya sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah dan tidak pula darahnya, akan tetapi ketakwaanmulah yang akan sampai kepada Nya. Demikianlah Dia menundukkan mereka untuk kamu, supaya kamu mengagungkan Allah atas petunjukyang Dia telah berikan kepadamu. Dan berikan khabar suka kepa orang-orang yang berbuat kebaikan. (Al Hajj:37)
Makna Idul Adha
Id berasal dari kata ada yang artinya kembali
Ad-ha merupakan jamak dari ad-hat yang berasal dari kata ud-hiyah yang artinya kurban
Jadi Idul Adha dapat diartikan kembali berkurban atau hari raya penyembelihan hewan kurban, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya;
Dari Abi Hurairah radhiyallahu anhu (ia berkata); Bahwasanya Nabi shallallaahu alaihi wa sallam telah bersabda; Shaum/puasa itu ialah pada hari kamu berpuasa, dan (Idul) Fithri itu ialah pada hari kamu berbuka. Dan (Idul) Adha (yakni hari raya menyembelih hewan-hewan kurban) itu ialah pada hari kamu menyembelih hewan. (Hadits Shahih. Dikeluarkan oleh Imam-imam: Tirmidzi No. 693, Abu Dawud No. 2324, Ibnu Majah No. 1660, ad-Daruquthni 2/163-164 dan al-Baihaqy 4/252 dengan beberapa jalan dari Abi Hurairah radhiyallahuanhu sebagaimana telah saya terangkan semua sanadnya di kitab saya “Riyadlul-Jannah” no. 721. Dan lafadz ini dari riwayat Imam Tirmidzi)
Hakikat Idul Adha
Penyembelihan hewan pada hari raya Idul Adha adalah simbol pengorbanan yang harus dilakukan setiap orang atas dirinya sendiri. Karena pada hakikatnya hewan kurban itu kita sendiri yang akan menikmati, sedangkan yang akan sampai dihadapan Nya adalah ketakwaan yang mendasari pengorbanan kita. Pengorbanan yang sebenarnya adalah pengorbanan diri atas segala sesuatu yang dimilikinya. Ketika binatang kurban disembelih melambangkan hilangnya sifat kebinatangan dalam diri kita.
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِىْ يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذَنُوْبَكُمْط وَاللهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Katakanlah, Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, kemudian Allah akan mencintai kamu dan akan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah maha Pengampun, Maha Penyayang. (Ali Imran:31)
Ketakwaan yang menjadi dasar sari pengorbanan haru dilandasi kecintaan, karena kecintaan menjadi unsur untuk memperoleh keberhasilan dalam pengorban. Allah SWT mencintai hamba Nya yang selalalu mencintai Nya dan membuktikannya dengan mencintai orang-orang yang dicintai Nya. Pengorbanan menjadi salah satu sarana untuk membuktikan cinta hamba kepada Allah SWT, yaitu dengan jalan mengabdikan dirinya kepada utusan Nya yaitu mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW.
Dimana pengorbanan sudah dijalankan dengan dilandasi cinta, maka segala apa yang ada pada diri hamba Nya akan diserahkan kepada Nya. Adakalanya seorang hamba sangat berat untuk menyerahkan apa yang menjadi miliknya, walaupun sebenarnya tidak ada sesuatu yang benar-benar kita miliki, karena pada hakikatnya semua yang ada dimuka bumi ini adalah milik Nya. Sesuatu yang mengikat kita kita hanyalah rasa memiliki, yang terkadang menjadi penghalang untuk dapat melihat Tuhan. Jika kita telah mampu menyerahkan semua yang merasa kita miliki kepada Tuhan yang memiliki segalanya, maka dalam kondisi ini ia mencapai derajat fana fillah dan berhasil menyentuh makna laa ilaaha illallah. Tentunya hal ini harus disertai dengan keikhlasan, cirinya adalah adanya kebahagiaan, tidak merasakan beban, yang ada hanya kenikmatan yang membuatnya ketagihan dan semakin semangat dalam mencintai Tuhan. Kondisi ini akan membawa seorang hamba pada ruh tertitinggi keikhlasan pengorbanan dalam mencintai Tuhan yaitu Inna lillaahi wainna ilaihi rajiun.
Pelaksanaan Idul Adha
- Sholat Id merupakan Sholat Sunat Muakkad
- Bagi wanita yang sedang haid diperbolehkan datang, tetapi mengambil tempat di belakang dan tidak boleh ikut sholat
- Sebelum sholat Id disunahkan berpuasa.
- Sebelum berangkat hendaknya mandi, pakai wangi-wangian dan memakai baju yang rapi
- Disunahkan mengambil jalan yang berbeda waktu berangkat dan pulang dari sholat Id
- Tidak ada sholat sunah sebelum dan sesudah sholat Id
- Tidak ada adzan dan iqomat
- Sholat Id terdiri dari dua rakaat, rakaat pertama takbir 7 kali dan rakaat kedua takbir 5 kali.
- Khotbah setelah Sholat Ied
- Sebelum pulang para Jamaah bersilaturahim (bersalaman)
- Diperingati pada tanggal 10 Dzulhijjah
- Dalam bulan ini dilaksanakan ibadah haji di Makkah Al Mukaromah, Tgl 8 berangkat ke Mina, 9 berangkat ke Padang Arafah, sebelum Maghrib berangkat ke Muzdalifah, 10 kembali ke Mina memotong hewang Kurban.
- Takbir dimulai tanggal 9-12 Dzulhijjah (sampai selesai pelaksanaan ibadah haji)
- Sholat Idul Adha dipercepat sedikit dari Sholat Idul Fitri
- Hewan Kurban berupa lembu atau unta bisa untuk 7 orang atau kurang, kambing untuk 1 orang
- Orang-orang yang bermaksud menyembelih hewan kurban tidak boleh memotong kuku atau rambut dari tanggal 1 Dzulhijjah sampai hewan disembelih (10,11,12 Dzulhijjah)
- Daging korban boleh dimakan oleh orang yang berkurban
- Hewan Kurban tidak boleh disembelih sebelum Sholat Idul Adha
- Waktu menyembelih, hewan Kurban dibaringkan (kepala) menghadap kiblat dan membaca: Bismillaahi Allahu akbar
- Hewan korban diperbolehkan atas nama orang yang sudah wafat.
Tag :
Ibadah
2 Komentar untuk "HAKIKAT 'IDUL ADHA & PELAKSANAANNYA"
owh ini bermanfaat dalam menyambut idul adha sob ya
smga brmanfaat, thanks commentnya sob
Komentar anda tidak dimoderasi dan verifikasi, Terimakasih atas komentarnya yg sangat berharga dan bijak, semoga bermanfaat