Ahmadiyah di Mata Para Pemimpin Dunia

Beberapa kelompok Muslim menentang Komunitas Muslim Ahmadiyah, tetapi banyak juga orang yang berpikiran terbuka mengamati  gerakan ini, dalam hal moralitasnya dan pelayanan terhadap kemanusiaan dan memuji Komunitas Jamaah Ahmadiyah dan misinya yang ditujukan untuk kepentingan umat manusia, sebagaimana moto perdamaian dari gerakan ini: "Love For All Hatred For None" Jamaah Islam Ahmadiyah sangat percaya bahwa cinta dan kasih sayang adalah unsur penting bagi terciptanya perdamaian diantara masyarakat multi-etnis, dan multi agama. Dalam skala internasional, komunitas ini telah berdiri di 190 negara dan mengklaim memiliki sekitar 220 juta pengikut



Pada tahun 1889 di sebuah kota kecil dan berdebu, di Punjab India, sekitar 90 mil dari Lahore, Mirza Ghulam Ahmad, menerima perjanjian setia (baiat) dari pengikut pertamanya. Acara pengambilan baiat berlangsung di Ludhiana (Punjab) pada 23 Maret 1889, sebagaimana diperintahkan oleh Allah. Dengan mengambil Bai'at atau sumpah kesetiaan, Mirza Ghulam Ahmad meletakkan dasar Jamaah Ahmadiyah ini. Untuk menandai peristiwa ini, Ahmadi Muslim di seluruh dunia merayakan 23 Maret sebagai "Hari Mesias yang Dijanjikan" (Hari Masih Mau’ud). Itu adalah sebuah peristiwa yang ditakdirkan untuk mengubah arah sejarah.

Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (1835 - 1908) di bawah perintah Tuhan, menyatakan bahwa dia adalah Al Masih yang dan Mahdi yang dijanjikan dan bahwa kedatangannya itu adalah untuk memenuhi berbagai nubuatan dari agama-agama besar tentang kedatangan Pembaharu Yang Dijanjikan (Promised Reformer)  di akhir zaman. Setelah kewafatannya pada tahun 1908, Jamaah ini telah diberkati oleh institusi Khilafat (kekhalifahan). Khalifah sejauh ini adalah Hazrat Maulvi Hakim Nuruddin (1908 - 1914), Hazrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad (1914 - 1965), Hazrat Mirza Nasir Ahmad (1965 - 1982) dan Hazrat Mirza Tahir Ahmad (1982 - 2003) dan Jamaah Ahmadiyah sekarang dipimpin oleh Khalifah kelima, Hazrat Mirza Masror Ahmad sejak tahun 2003.

Beberapa kelompok Muslim menentang Komunitas Muslim Ahmadiyah, tetapi banyak juga orang yang berpikiran terbuka mengamati  gerakan ini, dalam hal moralitasnya dan pelayanan terhadap kemanusiaan dan memuji Komunitas Jamaah Ahmadiyah dan misinya yang ditujukan untuk kepentingan umat manusia, sebagaimana moto perdamaian dari gerakan ini: "Love For All Hatred For None Jamaah Islam Ahmadiyah sangat percaya bahwa cinta dan kasih sayang adalah unsurepenting bagi terciptanya perdamaian diantara masyarakat multi-etnis, dan multi agama. Dalam skala internasional, komunitas ini telah berdiri di 190 negara dan mengklaim memiliki sekitar 220 juta pengikut.

Seperti biasa banyak teman dan simpatisan dari berbagai agama dan lapisan masyarakat menghadiri Konvensi Tahunan (Jalsah Salanah) yang diselenggarakan di berbagai belahan dunia untuk memahami dan melihat praktik pelaksanaan ajaran Islam yang sebenarnya. Mereka mencakup kalangan Akademisi, Guru Sekolah, Siswa, Penasehat Lokal, Walikota dan Anggota Parlemen dll.  Ada umat Buddha, Sikh, Hindu, Kristen, Katolik, Protestan dan Atheis sekalipun yang tidak percaya agama sama sekali. Beberapa pesan dan ceramah yang disampaikan dalam kesempatan Jalsah Salanah (Pertemuan Tahunan) yang diselenggarakan di Inggris pada tahun 2005 telah dimuat di sini untuk kepentingan pembaca.

Dalam pesan yang disampaikan pada Jalasah Salanah Ahmadiyah yang diselenggarakan di Inggris pada 2005, mantan Presiden Chandrika Bandaranaike Kumarathunga berkata: "Islam adalah agama yang mengakui cinta dan persaudaraan diantara berbagai lapisan masyarakat dalam rangka untuk membangun perdamaian dan keharmonisan. Oleh karena itu, sangatlah melegakan hati mengetahui bahwa Jamaah Islam Ahmadiyah di Inggris sedang berupaya untuk mencapai tujuan ini "

Presiden Republik Ghana, dalam sambutannya di kesempatan yang sama mengatakan: "Pertemuan anda sedang diadakan pada saat moto Anda: 'Love For All Hatred For None' merupakan hal yang sangat penting bagi seluruh dunia mengingat kekerasan dan konflik yang kini tersebar di seluruh dunia. "

Komunitas Ahmadiyah telah didirikan untuk jemaatnya, di seluruh dunia, sebuah reputasi hidup berdampingan secara damai di lebih dari seratus delapan puluh negara di mana para anggotanya dapat ditemukan. Berbagai proyek-proyek sosial yang bertujuan membantu mereka yang menunjukkan perhatian Ahmadiyah terhadap  kemanusiaan tanpa memandang agama. Hal ini sangat sesuai dengan motto: Love for all. Hatred for none'. Pada saat ini dalam hubungan internasional, ketika banyak pertanyaan yang muncul mengenai doktrin-doktrin Islam, yang ditafsirkan oleh sebagian orang telah menciptakan kekerasan dan mendukung terorisme, menjadi sangat penting bahwa semangat toleransi, niat baik  dan persaudaraan sejati, seperti yang ditunjukkan oleh Ahmadiyah Muslim Community , mendapatkan tempat terhormat dalam konteks internasional, kata Presiden Republik Trinidad George Maxwell Richards, dalam pesannya di  Konvensi tersebut.

Hon. Stephen Hammond MP untuk Wimbledon, dalam pidatonya di konvensi mengatakan, pesan dari Komunitas Ahmadiyah adalah kesetiaan kepada bangsa dan negara, penolakan terhadap jihad secara fisik, bahwa terorisme dan aksi-aksi kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap siapa pun harus ditolak dan bahwa komunitas Anda mengikuti ajaran-ajaran Al-Quran yang menyatakan bahwa tidak ada paksaan dalam agama dan dituangkan oleh komunitas anda dalam slogan “Love for all. Hatred for none'. Pesan Anda terlihat jelas dan visioner dan merupakan salah satu hal yang kita semua bisa tegakan  dan setuju. Anda adalah komunitas yang telah melakukan amal yang luar biasa di seluruh dunia.

Hon. Rise Lars MP, anggota Parlemen Norwegia dalam sambutannya kepada Konvensi berkata, Saya senang karena komunitas anda tidak percaya pada Jihad menggunakan pedang, senjata dan bom. Anda percaya bahwa jihad adalah khotbah damai dan perjuangan internal untuk pemurnian hati. Saya sepenuhnya menghargai layanan Anda dalam bidang kemanusiaan.

Prof Elizabeth Howlett, seorang anggota Majelis London, dalam sambutannya di konvensi mengatakan, Saya memiliki kekaguman dan rasa hormat terhadap apa yang telah dilakukan oleh Komunitas Muslim Ahmadiyah di seluruh dunia-bukan hanya dengan kata-kata tetapi dengan memberikan contoh cara hidup. Contoh ahlak yang terpuji keimanan yang sangat kuat kepada Allah Maha Kuasa dan contoh dari perdamaian dan toleransi.

Tariq Chaudhry, anggota komunitas bangsa Pakistan yang terpandang di Inggris, dalam sambutannya mengatakan, saya berbicara hari ini sebagai saudara dan seorang Muslim. Biar saya katakan bahwa walaupun saya tidak menganut ajaran Islam Ahmadiyah tetapi saya belum pernah membiarkan perbedaan pendapat seperti itu mengubah pandangan saya tentang Muslim yang baik ini. Mereka adalah orang-orang beriman dan orang-orang yang memiliki visi.

"Kemanusiaan adalah yang Utama” (Sebuah organisasi amal dari Komunitas Ahmadiyah) sesuai dengan tema Jemaat Ahmadiyah dan upaya mereka dalam melakukan amal, cukup menjadi bukti prestasi mereka. Saudara-saudara yang terlibat dalam badan amal ini tidak hanya bisa berbicara, namun mereka memberikan contoh dari apa yang mereka katakan. Pada hari-hari seperti hari ini, ketika kita semua bersama-sama dan bersatu, kita benar-benar merasakan sisi kebaikan manusia. Saya bangga dikaitkan dengan cara berpikir positif dan konsep proaktif. Anda, saudara-saudaraku, Anda membuat saya bangga menjadi seorang Muslim. Anda menetapkan tolok ukur dan standar baru dalam hal kemanusiaan dan integritas dalam diri kita dan masyarakat pada umumnya.

Motto Anda adalah " Love for all; Hatred for none " adalah sangat sederhana dan murni. Bagaimana kita bisa salah jalan sebagai muslim, jika kita mengikuti ideologi yang begitu sederhana tersebut? Beberapa dari kalian telah aku kenal dan walaupun beberapa yang lain belum aku kenal, namun sangat menyenangkan bertemu anda semua, tapi biar saya katakan bahwa yang saya tahu, keberadaan  saya di sini sekarang ini adalah sebagai pernyataan tentang pendapat saya bahwa Anda telah menjadi contoh tentang apa artinya menjadi seorang Muslim dalam era modern ini. Bagi saya siapa pun yang mengatakan "Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya" adalah muslim seperti saya sendiri atau muslim lainnya dalam hal ini. Akhirnya aku percaya bahwa tidak ada manusia yang boleh memutuskan siapa yang Muslim dan siapa yang bukan. Sebab, kebenaran yang ada jauh di dalam hati kita hanya dapat dilihat oleh pandangan Allah saja. "


Dr Prem Sharma, Pendiri pelindung Conservative Parliamentary Friends India dan seorang aktivis Hak Asasi Manusia, dalam pidatonya di Konvensi, mengatakan, Komunitas Ahmadiyah khususnya selalu menyerukan perdamaian dan harmoni di antara semua orang. Ajaran Ahmadiyah, mengenai persaudaraan, perdamaian dan toleransi yang merupakan pilar inti gerakan ini, memberikan jalan yang jelas dan bercahaya bagi kita semua untuk diikuti, apa pun keyakinan atau warna kita. (Damayanti Natalia/ Asian Tribune)
2 Komentar untuk "Ahmadiyah di Mata Para Pemimpin Dunia"

sesat laknatullah

Ahmadiyah: 100% Islam

Al-Quran mengatakan: "Dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang memberi salam kepadamu," Engkau bukan mukmin ". (13)

Nabi Muhammad Saw, ketika diminta menjelaskan apakah Iman itu, beliau menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk . Dan, ketika diminta menjelaskan apakah Islam itu, beliau menjawab: "Islam adalah engkau bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu" (14)

Jemaat Ahmadiyah, tidak hanya suka saling memberi salam: assalamu 'alaikum Warahmatullaahi wa barakatuhu , dengan sesama Ahmadi ataupun dengan non Ahmadi. Tapi, Jemaat Ahmadiyah berakidah sesuai dengan akidah 6 rukun Iman, dan beribadah sesuai dengan lima rukun Islam. Dengan standar Iman dan Islam yang di definisikan Nabi Muhammad saw, maka dapat dipastikan, Jemaat Ahmadiyah adalah 100% Islam, tidak sesat dan tidak menyesatkan.

Jika standar Islam adalah keyakinan: Allah itu Esa dan Muhammad adalah Nabi terakhir (Khaatamun-Nabiyiin) - seperti di definisikan para ulama tanah air belakangan ini, Jemaat Ahmadiyah pun tetap 100% Islam, tidak sesat dan tidak menyesatkan, sebab Jemaat Ahmadiyah meyakini dengan teguh : Allah itu Esa, dan Nabi Muhammad Saw, adalah Khaatamun-Nabiyyiin.

Komentar anda tidak dimoderasi dan verifikasi, Terimakasih atas komentarnya yg sangat berharga dan bijak, semoga bermanfaat

Back To Top