Ahmadiyah Madiun

ANTARA News LogoJamaah Ahmadiyah Madiun "Disidang" MUI dan Depag

Madiun (ANTARA News) - Jamaah Ahmadiyah yang berdomisili di wilayah Madiun dipanggil dan "disidang" Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Departemen Agama (Depag) kota Madiun untuk mengetahui secara pasti keberadaan serta jumlah pengikutnya.

Kepala Kantor Departemen Agama Kota Madiun, Gucik Sanusi, Rabu mengatakan, pemanggilan yang dilakukan terkait dengan adanya rekomendasi dari Bakorpakem yang menyatakan bahwa ajaran Ahmadiyah menyimpang, serta terkait akan diterbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Ahmadiyah.

"Hingga saat ini, Ahmadiyah tidak terdeteksi Departemen Agama Madiun. Dengan adanya pemanggilan ini diharapkan daftar susunan pengurus Ahmadiyah segera dimasukkan ke Depag. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan serta mengontrol keberadaan Ahmadiyah yang saat ini menjadi sorotan," katanya.

Menurut dia, dengan adanya rekomendasi dari Bakorpakem, pihaknya menghimbau kepada jamaah Ahmadiyah untuk berhati-hati, terutama dalam melakukan dakwah hingga semua keputusan terkait keberadaanya disahkan oleh pemerintah.

Depag maupun MUI Madiun hingga saat ini tidak mempermasalahkan keberadaan Ahmadiyah melakukan aktivitas di Madiun, namun yang saat ini ditakutkan MUI maupun Depag adalah tanggapan dari masyarakat terkait ajaran yang diajarkan Ahmadiyah.

"Karakteristik warga masyarakat adalah berbeda-beda. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. kami menghimbau kepada jamaah Ahmadiyah untuk mengurangi kegiatannya," katanya menambahkan.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jamaah Ahmadiyah terutama di wilayah kota Madiun untuk tidak berlaku ekslusif. Jamaah Ahmadiyah harus bisa terbuka kepada siapa saja sehingga tidak menambah kerenggangan dengan warga di luar jamaah Ahmadiyah.

"Masjid harus dibuka untuk umum begitu juga dengan pada saat melakukan pengajian," katanya menerangkan.

Sementara itu penasehat Ahmadiyah Madiun Sufni Ahmad mengatakan, saat ini pihaknya selalu terbuka dengan masyarakat di luar Ahmadiyah. Pihaknya tahu diri dengan kondisi yang terjadi saat ini. Kegiatan yang dilakukan saat ini adalah hanya pengajian dan salat berjamaah.

"Kegiatan pengajian hanya dilakukan pada malam Minggu, itupun hanya pengajian biasa dan terbuka untuk siapa saja. Salat Jumat pun kami lakukan dengan warga sekitar masjid yang bukan jemaah Ahmadiyah," katanya saat ditanyai petugas MUI dan Depag.

Menurut dia, jumlah jamaah Ahmdiyah yang aktif melakukan pengajian hanya sekitar 20-30 orang saja dan jumlah keseluruhan jamaah Ahmadiyah sekitar 100 orang. Adapun pengajian dilakukan di masjid yang berada di jalan MT. Haryono 74 B kota Madiun.

Lebih lanjut ia menjelaskan, menanggapi SKB yang akan dikeluarkan oleh pemerintah, pihaknya akan bersikap proaktif yang artinya pihaknya akan menunggu instruksi dari pimpinan Ahmadiyah pusat.

"Semuanya kami menunggu instruksi dari pusat. Selanjutnya kami akan mengikuti proses sesuai dengan apa yang diinstruksikan dari pusat," katanya menambahkan.(*)

COPYRIGHT © 2008 ANTARA
PubDate: 23/04/08 20:40


0 Komentar untuk "Ahmadiyah Madiun"

Komentar anda tidak dimoderasi dan verifikasi, Terimakasih atas komentarnya yg sangat berharga dan bijak, semoga bermanfaat

Back To Top