KHALIFAH RAMAH MEMBAWA BERKAH

khalifah

Khalifah berarti wakil (pengganti) Nabi Muhammad saw setelah Nabi wafat (dalam urusan negara dan agama) yang melaksanakan syariat (hukum) Islam dalam kehidupan negara (kbbi). Seperti para khalifah setelah kewafatan Nabi Muhammad saw, diantaranya yaitu Abu Bakar Assidiq ra, Umar bin Khattab ra, Usman bin Affan ra dan Ali bin Abi Thalib ra. Mereka menjadi pengganti, untuk melanjutkan tugas yang pernah diemban oleh Nabi Muhammad saw. Dibawah kepemimpinan mereka, Islam terus berkembang hingga ke berbagai penjuru negeri dan memperoleh kejayaan.

 

Khalifah merupakan penerus seorang Nabi Allah, yang bertujuan melanjutkan tugas-tugas reformasi dan tarbiyat akhlak yang telah disemaikan oleh Nabi. Dengan demikian orang-orang beriman dapat mengambil bagian dari berkah Khilafah, yaitu untuk meneguhkan keimanan mereka, serta leluasa beramal soleh demi kemajuan rohaninya. Sebagaimana firman Allah swt dalam Al Qur an Surah An Nur ayat 55:

 

وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔاۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ

 

“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dari antara kamu dan berbuat amal shaleh, bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka itu khalifah di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah orang-orang yang sebelum mereka; dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, yang telah Dia ridhai bagi mereka; dan niscaya Dia akan menggantikan mereka sesudah ketakutan mereka dengan keamanan. Mereka akan menyembah Aku, dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan Aku. Dan barangsiapa ingkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang durhaka.”

 

Kerinduan kejayaan Islam di masa para Khalifah Rasyidin, menjadi harapan yang selalu dinanti kembali oleh umat Islam hingga saat ini. Ada yang setia menunggu, ada yang mencarinya dan bahkan ada berusaha mewujudkannya. Karena bagi yang meyakini, keberadaan seorang Khalifah adalah keniscayaan.

 

Namun tidak semua orang menghendaki, karena penggambaran khalifah yang sering dipanggungkan merupakan sosok ‘menakutkan’, merusak tatanan kehidupan dan kedamaian. Lantas adakah saat ini wujud Khalifah yang menampilkan wajah Islam yang ramah dan bisa menjadi berkah bagi seluruh umah?

 

khalifah

Relawan Komunitas Clean The City di Temanggung,

membersihkan sampah sisa perayaan tahun baru

 

Khalifah Ahmadiyah telah ada lebih dari seabad yang lalu, tepatnya terpilih sejak 27 Mei 1908. Hingga sekarang lima orang Khalifah telah silih berganti memimpin jamaah Ilahi ini. Kiprahnya sampai ke berbagai penjuru dunia, setidaknya telah ada di lebih dari dua ratus negara. Khalifah Ahmadiyah dalam setiap kesempatan selalu menampilkan wajah Islam yang ramah, membawa misi perdamaian untuk kemajuan Islam.  

 

khalifah

Relawan Humanity First, membantu korban letusan Gunung Kelud Kediri tahun 2014

 

Kontribusi Khalifah Ahmadiyah tidak hanya dalam bidang dakwah kerohanian, tetapi juga pengabdian kemanusiaan. Jamaahnya yang ada di berbagai belahan duniapun ikut berperan. Demikian juga yang ada di Indonesia, para pengikutnya yang disebut ahmadi ikut mengabdi untuk negeri. Peran sertanya dilakukan dalam berbagai bidang kemanusiaan. Diantaranya melalui sayap organisasi non profit Humanity First, telah banyak membantu korban bencana alam di berbagai belahan dunia, tsunami di Aceh, gempa di Jogja, erupsi Gunung Kelud, gempa di Sulawesi dan di banyak tempat lainnya.

 


Jamaah Ahmadiyah Indonesia juga menjadi salah satu organisasi yang memiliki banyak pendonor darah aktif dan memiliki aplikasi Give Blood yang bisa diakses oleh siapapun melalui smartphone untuk mendapatkan pendonor. Saat ini yang menjadi relawan lebih dari 15 ribu orang yang tersebar di 50 kota di Indonesia.

 

donor mata

Penyerahan Piagam Rekor MURI, sebagai Komunitas dengan Anggota Pendonor Mata Terbanyak secara Berkesinambungan (Jakarta, 22/7/2017). Foto: muri.org

 

Selain aktif donor darah, Jamaah Ahmadiyah Indonesia merupakan organisasi yang anggotanya menjadi pendonor mata terbanyak. Bahkan pada tahun 2017 mendapat piagam penghargaan  dari Museum Rekor Dunia Indonesia atas rekor sebagai Komunitas dengan Anggota Pendonor Mata Terbanyak secara Berkesinambungan, terdaftar dengan nomor rekor 8003. Hingga saat ini, Jamaah  Ahmadiyah Indonesia telah memiliki 6.800 calon pendonor dan menargetkan bertambah hingga 10.000 pendonor.

 

Jamaah Ahmadiyah Indonesia resmi menyandang penghargaan tersebut setelah pendiri Museum Rekor Indonesia, Jaya Suprana membacakan dan menyerahkan piagam penghargaan, “Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia dianugerahkan kepada Jemaat Ahmadiyah Indonesia atas rekor Komunitas dengan Anggota Pendonor Mata Terbanyak secara Berkesinambungan”. Selanjutnya beliau mengungkapkan, “Saya menghormati dan kagum pada Ahmadiyah di tengah situasi yang tidak kondusif Anda tetap berjuang. Kegiatan seperti ini, terlepas ia Ahmadiyah atau bukan, harus kita dukung bersama. Ini bukan rekor Indonesia tapi juga dunia, ini perlu ditiru oleh dunia.”

 

Dalam kesempatan tersebut Amir Jemaat Ahmadiyah Indonesia, H.  Abdul Basith, Shd berpesan bahwa, “Dalam gerakan donor mata ini, Jemaat Ahmadiyah tidak memandang apapun agama dan budayanya, kami akan terus berkhidmat sebagai bentuk perwujudan Love for all hatred for none. Saya sebagai Amir Ahmadiyah selalu menganjurkan untuk sebanyak-banyaknya ikut mendonorkan mata untuk membantu orang lain.” (Jakarta, 22/7/2017)

 

Sedangkan dimasa pandemi covid19 saat ini, Jamaah Ahmadiyah ikut peduli. Secara nasional menggalang dana bantuan yang rutin dikumpulkan setiap bulan untuk disalurkan kepada yang membutuhkan. Anggota jamaahnya yang tersebar di pelosok negri  juga ambil bagian mengikuti. Membantu menyediakan kebutuhan pokok, berbagi handsanitizer serta masker dan bantuan dalam bentuk lainnya.

 

Jamaah Ahmadiyah yang saat ini dipimpin oleh Hazrat Mirza Masroor Ahmad aba sebagai Khalifah, akan terus berdakwah bil hikmah. Menyampaikan Islam yang ramah supaya menjadi berkah bagi setiap umah.

 

Sumber Bacaan:

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/khalifah

http://ahmadiyah.id/khilafat/tentang-khilafah

https://warta-ahmadiyah.org/kemanusiaan

https://nasional.tempo.co/read/1338267/organisasi-sayap-ahmadiyah-gelar-program-donor-darah/

https://warta-ahmadiyah.org/tag/donor-mata

http://muri.org/komunitas-dengan-anggota-pendonor-kornea-mata-terbanyak-secara-berkesinambungan/

 

0 Komentar untuk "KHALIFAH RAMAH MEMBAWA BERKAH"

Komentar anda tidak dimoderasi dan verifikasi, Terimakasih atas komentarnya yg sangat berharga dan bijak, semoga bermanfaat

Back To Top