SBY Ajak Ayomi Minoritas
Jumat, 27 Agustus 2010 10:35
Presiden juga meminta agar semua pihak menahan diri dari tindakan anarkis. Presiden menegaskan bahwa setiap individu negeri ini memiliki kemerdekaan untuk menjalankan agama dan kepercayaannya bahkan untuk kelompok minoritas sekalipun. Karena itulah, dia mengimbau kepada semua pihak untuk tidak memaksakan kehendaknya kepada pihak lain apalagi bila itu dilakukan melalui kekerasan.
“Mari kita tingkatkan kerukunan dan toleransi, serta mari kita jauhi budaya kekerasan.Mari kita lindungi dan ayomi kelompok-kelompok minoritas, baik dari segi keagamaan maupun identitas sosial lainnya.
Mari kita bangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi pada kokohnya kerukunan antarumat beragama,” ujar Presiden SBY dalam sambutannya pada peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara tadi malam.
Presiden SBY mengingatkan kalau setiap individu maupun kelompok negeri bertanggung jawab dalam menciptakan kehidupan yang teguh dan damai.Presiden juga meminta agar kehidupan keagamaan di negeri ini selalu mengedepankan kebersamaan.
“Marilah kita mengedepankan kebersamaan dari pada memperuncing perbedaan. Kehidupan keagamaan yang meminimalkan penyakit moral dan sosial yang merusak keselamatan bersama,”paparnya.
Ajakan presiden ini seolah menjadi jawaban atas pertanyaan publik mengenai sikap Presiden SBY terhadap berbagai tindak kekerasan yang harus dialami kelompok Ahmadiyah di Kuningan.Dalam sambutannya, Presiden SBY juga menggarisbawahi pentingnya menjaga akhlak serta budi pekerti karena sejarah menuliskan lewat budi pekertilah Islam bisa berjaya. Lebih lanjut, dia juga mengimbau kepada semua pihak untuk lebih berintrospeksi serta tidak mudah menyalahkan orang lain. “Jika kita selalu melihat orang lain dari keburukannya,kapan kita melihat kebaikan orang itu, yang diri kita pun belum tentu punya,” paparnya.
Secara khusus, Presiden memberi pesan kepada ulama dan para cendekiawan untuk mengembangkan tajdid atau pembaharuan paham keagamaan yang konstruktif dan bermanfaat bagi umat,bangsa, dan negara.Tajdid ini diharapkan bisa menjawab persoalan-persoalan yang berkembang sesuai tuntutan zaman.“Mengembangkan tajdid sesungguhnya merupakan bagian dari misi Islam yang maju dan tumbuh berkembang dalam menjawab tantangan zaman,”ujar Presiden. Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali dalam sambutannya mengingatkan umat Islam untuk toleransi kepada umat lain karena Islam selalu mengajarkan hormat kepada penganut agama lain.
“Islam sebagai agama mengajarkan untuk mencintai Tanah Air adalah bagian dari iman, Islam juga tidak mempersoalkan iman kebangsaan. Islam dan keindonesiaan berada dalam satu tarikan napas.Islam seharusnya dikembangkan dengan ramah,”ungkapnya. Acara Nuzulul Quran di Istana Negara,tadi malam,dihadiri beberapa menteridan duta besar negara sahabat, yakni Iran, Brunei Darussalam, dan Nigeria. Dan sebagai penceramah dalam peringatan Nuzulul Quran adalah profesor riset astronomi lembaga penerbangan dan antariksa nasional Prof Dr Thomas Djamaluddin. (maesaroh)
sumber: http://www.dpp-pkb.or.id/
Tag :
Islam Ahmadiyah
0 Komentar untuk "kaum minoritas"
Komentar anda tidak dimoderasi dan verifikasi, Terimakasih atas komentarnya yg sangat berharga dan bijak, semoga bermanfaat