وَ مَنْ يُّهَاجِرْ فِىْ سَبِيْلِ اللهِ يَجِدْ فِىْ اْلاَرْضِ مُرَغَمًا كَثِيرًا وَّسَعَةًط وَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْ بَيْتِه مُهَاجِرًا اِلَى اللهِ وَ رَسُوْلِه ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُه عَلَى اللهِط وَ كَانَ اللهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا1. Tujuan hidup manusia
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالاِْنْسَ اِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ
"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku"[Adz Dzariyat 51: 57]Mengabdi (beribadah) kepada Allah SWT merupakan tujuan hidup setiap manusia, tetapi banyak dari antara manusia yang luput meraihnya semasa hidup karena berbagai penyebab. Bahkan banyak diantaranya tidak tahu tujuan hidupnya, sehingga salah menentukan tujuan hidup.
2. Dua sayap kehidupan manusia (baik dan buruk)
مَنِ اهْتَدى فَاِنَّمَا يَهْتَدِى لِنَفْسِهج وَمَنْ ضَلَّ فَاِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَاط وَلاَ تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ اُخْرىط وَمَا كُنَا مَعَذبِيْنِ حَتّى نَبْعَثَ رَسُوْلاً
Barang siapa mengikuti jalan yang benar, maka ia ikuti hanya untuk kemanfaatan dirinya sendiri dan barang siapa sesat maka kesesatannya hanya kemudharatan dirinya sendiri. Dan tiada pemikul beban akan memikul beban orang lain.Dan kami tidak akan menimpakan azab sebelum kami mengirimkan seorang rosul. [Bani Israil 17:16]
Manusia menjadi perancang nasibnya sendiri, apakah dia menjadi orang baik atau buruk. Hal ini ditentukan bagaimana dia menempuh jalan hidupnya, yang hasilnya akan menjadi pengganjar kehidupan yang akan datang. Dua sisi kehidupan manusia ini seperti dua sayap lalat dimana salah satu sayap beracun, sedang satunya merupakan penawarnya, dimana manusia berbuat dosa disitu ada penyesalan dan tobat. Setiap jiwa akan menanggung akibat dari amal perbuatannya sendiri.
3. Tobat adalah hijrah
اِنْفِرُوْا خِفَافًا وَثِقَالاً وَجَاهِدُوْا بِاَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْ فِى سَبِيْلِ اللهِط اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Berangkatlah hai orang-orang mukmin, dalam keadaan ringan atau berat dan berjihadlah dengan harta bendamu dan jiwa ragamu di jalan Allah. Yang demikian itu lebih baik bagimu sekiranya kamu mengetahui. [At Taubah 9:41]Sedemikian lama manusia berbuat dosa sehingga menjadi seperti rumahnya. Rumah yang telah lama ditempati menjadi sangat sulit untuk ditinggalkan, tetapi jika tidak ditinggalkan tidak akan ada perubahan. Orang yang tobat dari perbuatan dosanya dia harus hijrah (pergi) dari kebiasan buruknya.
4. Hijrah, kembali kepada kesucian
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا تُوْبُوْا اِلَى اللهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاط
Hai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan seikhlas-ikhlas taubat… [At Tahrim 66:9]Setiap manusia harus senantiasa berhijrah kembali kepada kesucian yaitu taubat dengan keikhlasan. Syarat “Taubatan Nasuha” sebagai bentuk hijrah kembali kepada kesucian yaitu dengan,
a. Berhenti dari perbuatan dosanya
b. Menyesali perbuatan dosanya
c. Tidak akan mengulangi perbuatan dosanya dimasa yang akan datang
d. Memperbaiki atau mengganti kerugian yang pernah diperbuat terhadap orang lain
Dengan “taubatan nasuha” Allah SWT senantiasa membimbingnya dalam kebenaran yang akan menuntun dia pada keselamatan di dunia dan akhirat. Maka senantiasalah berdo’a:
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار “Yaa Tuhan kami, anugerahilah kami dengan segala yang baik di dunia dan segala yang baik di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksaan api”. [Al Baqrah 2:202]
Dengan datangnya tahun baru Hijriyah 1430 H yang diawali dengan bulan Muharam, semoga kita semua hijrah kembali kepada kesucian dengan senantiasa bertaubat dan beristighfar setiap saat. Menjadi wujud-wujud suci dengan ruh Islami yang menjadi berkat seluruh umat amnusia, Insya Allah.
Tag :
ISLAM
0 Komentar untuk "MAKNA HIJRAH"
Komentar anda tidak dimoderasi dan verifikasi, Terimakasih atas komentarnya yg sangat berharga dan bijak, semoga bermanfaat